Quantcast
Channel: Keluarga Cahaya Emas
Viewing all articles
Browse latest Browse all 71

Hai Negeri Pasir!

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Hai Negeri Pasir! Aku datang. Alhamdulillahi Tabaarakallahu Ta'ala. Terima kasih atas sambutannya yang begitu menawan. Allahu Akbar! It's really awesome! Musim dingin di negeri berlabel gurun ternyata keren. Yup, cukup membuat tengkukku mati beku dan hidungku bersin-bersin beringus. Aku suka.

Madinah Al Munawwarah

Ehm, iya sih, ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Namun, rasanya benar-benar nikmat ketika aku mengosongkan memori tentangmu di tahun-tahun yang lalu dan menganggap ini adalah kali pertama kita bertemu. Anggap saja the first one, gitu loh. Kalaupun memori itu tak terhapus seutuhnya, aku tahu kau telah banyak berubah. Kata orang, seeing is believing dan memang kini penampakanmu semakin Masya Allah luar biasa. Eh, eh, kau dapat salam dari Kak Hera dan Kak Indra. Mereka yang mengunjungimu dua bulan lalu, ingat? Sebenarnya akan menyenangkan jika mereka berdua bisa ikut rombongan The Zain kali ini, sayangnya, bulan madu ya bulan madu. Hohoho, dan mereka lebih berhak untuk itu.

Sesuatu banget ya, aku bisa nulis blog tentang pertemuan kita yang ketiga. I know, I'm insane. Andai kau bisa melihat ekspresiku saat di bandara Malaysia ketika mama mengatakan, "Iya, sesuai permintaan papa, mama sudah minta Yudi membawa laptop di koper kabinnya." Aku melirik ke Yudi yang menggoyangkan kedua alisnya. Hueee, serius?! Ck, jadilah hari ini, di sela-sela kesibukan beribadah, aku mengerjakan pekerjaan rutinku sebagai sekretaris bayangan di perusahaan papa. Setelah itu? Yaa, ngeblog dikit boleh kan?

Akhwat pejuang mengatakan bahwa aku harus membawa pulang sebuah jawaban ketika telah mengunjungimu. Tahukah kau? Qaddarallahu wa maa syaafa'al, jawabannya sudah tergolek persis beberapa jam sebelum pesawat take off. Karenanya, aku sedikit kagok. Aku jadi harus menyusun ulang rencana dan merubah paradigma doa yang akan kulantunkan. Aku menginginkan hati yang baru. Aku tahu, butuh beberapa perang dingin dan sedikit instal ulang dalam otakku untuk mencapai hal tersebut. Hey, tapi aku akan berusaha. Dan aku akan memulainya dengan niat dan doa. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam: "Sesungguhnya iman dalam hati salah seorang kamu akan usang dan lusuh sebagaimana usang dan lusuhnya pakaian. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman dalam hatimu." (HR. At Tabrani)  Dalam masa-masa sekarang, aku benar-benar menginginkannya. Bismillah. Allahu Akbar!

Masjid Nabawi, Sejauh Mata Memandang

Tak lupa, aku menitipkan salam dari teman-temanku. Mereka juga ingin sekali mengunjungimu. Insya Allah kelak suatu waktu di masa mendatang ya. Semoga takdir pertemuan mereka denganmu telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Aamiin. Allahumma Aamiin.

Madinah Al Munawwarah, Saat semua mata telah terlelap
21 Rabi'ul Akhir 1434 Hijriyah - 04 Maret 2013 Miladiyah
Hai Negeri Pasir! Jangan bosan padaku ya ^^


Viewing all articles
Browse latest Browse all 71