Quantcast
Channel: Keluarga Cahaya Emas
Viewing all 71 articles
Browse latest View live

Foolish Traveler

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim


This is the story of the most foolish traveler in the world. Once upon a time, long long long time ago, there was this foolish traveler, who had gone on a journey. Why was he foolish? Well because he was fooled by everyone he met.

Foolish Traveler
The Most Foolish Traveler - Credit

“Please, give me some money for medicine.” said an old lady.

And he gave money to her. Everywhere he went people made up all kinds of sad stories to tell him, and the traveler fell for every one of them.

“Help me, I have a sick younger sister.” a little girl said to him.
“I don’t have money to buy seeds to plant in my fields.” a man said to him.

And he gave to them each something of his. Pretty soon his money, his clothes, even his shoes had been cheated away from him. But the foolish traveler was always glad to help, and he always told people the same thing. He said, “I wish you happiness.”

I wish you happiness - Credit

But by this point though, the traveler was completely naked without clothes. And because with nothing left to cover himself, he decided to leave the main road and travel through the dense forest, where no one could see him. Soon he was discovered by the goblins that lived in the woods. The goblins wanted to eat the traveler’s body. So they begged, they pleaded, and they used kind words to try and trick him. Of course, the traveler was fooled. 

First he let the goblins eat one of his legs, then an arm, then more and more. Before it was over, all the traveler had left was his head. He’d even given his eyes away to the last of the goblins. And as that last goblin was eating the traveler’s eyes, he turned and said “Thank you traveler, in return I leave you this present."

I leave you this present - Credit

What the goblin left was a slip of paper with the word "fool" written on it. The traveler couldn’t see it, he didn’t know what it was, even so, tears began to float of his face.

“Thank you.” he said.

“This is the first present anyone’s ever given me. I’m so happy, I’m so happy. Thank you.” Even without his eyes, he cried and he cried great tears of joy. Then eventually the traveler died… the smile is still on his face.

***

I feel so sorry for him, see… lost, hardship, things like that, you can’t really focus on them. The traveler didn’t, he never thought about his own troubles at all. I imagine that it probably does sound foolish to some people, but not to me.

I don’t think he’s foolish at all, even though other people would probably think he was being tricked. I don’t think he was. I think he did exactly what he wanted to do… I think more than anything, he just wanted to make other people happy.

(Another tale from Momiji at Fruits Basket)


Urusan yang Paling Utama

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Shalat Idul Adha di Chiba University

Ketika ibadah shalat memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, maka seorang khalifah, Umar bin Al-Khaththab Al-Faruq radhiyallahu'anhu selalu memberi peringatan kepada para pegawai dan rakyat-rakyatnya akan pentingnya ibadah shalat, dia berkata:

"Sesungguhnya urusan kalian yang paling utama dan paling penting di depan saya adalah ibadah shalat, barangsiapa menjaganya maka ia benar-benar telah menjaga agamanya, dan barang siapa yang menyia-nyiakannya, maka ia lebih menyia-nyiakan urusan yang lain."

Hadits diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa' (1/6)
dan Abdul Razzaq dalam Mushannaf-nya (1/536)


#Shalat, The Inspiring Story
Muhammad Ihsan Zainuddin

愛言葉

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

愛言葉

いつも  僕  の  子供  が
お世話  に  なって  いるよう  で
聴いて  くれた  あなた  方  に
感謝、 感謝。

この  ご恩  を一生  で  忘れない  うち  に
内  に  秘めた  想いと  とも  に
歌  に  して  みました。
愛  言  葉  は  愛  が  と  =  ありがとう

僕  とか  君  とか  恋  とか  愛  とか
好き  とか  嫌い  とか
また  歌う  ね。

今  君  が  好き  で
てか  君  が  好き  で
むしろ  君  が  好き  で
こんな  バカ  な  僕  を  君  は  好き  で
愛して  くれて。
こんな  歌  聴いて  泣いて  くれて
ありがとう。

いつか  僕  の  子供  が  十万歳  の  誕生日
迎えた  とき、祝って  くれて  三十九  ました

この  ご恩  は  一生  で  限られた  時間  で
生まれる  曲  と  詩  に  乗せて
君  に  届ける  よ
これから  も  どうか  よろしく  ね

僕  とか  君  とか  恋  とか  愛  とか
好き  とか  嫌い  とか
まだ  足りない?
(笑)

じゃあ

昨日  何  食べた?
何  してた?
何回  僕  の  こと  思い出した?
こんな  こと  話して  みよう  か!

キミ  食べた。
ナニ  してた。
キミ  の  こと  なんか  忘れちゃった  よ。

君  が  好き  で
って  いう  の  は  嘘  で  (笑)
ホント  は  大好き  で。
傷  つけたくなくて

でも   君  が  好き  で
愛して  暮れて

こんな  歌  あった  ねって
君  と  笑いたいんだ

僕  みたい  な  君
君  みたい  な  僕
似てる  けど  違って
違ってる  から  似てる

好き  だよ  と  言う  度  に
増える  好き  の  気持ち は
僕  から  たくさん  の  君  へ  の

愛言葉   一   初音 ミク


Makassar, Februari 2013 Miladiyah - Rabiul Akhir 1434 Hijriyah
Walau sudah dikatakan, tapi karena tak bisa dimengerti...
Pada akhirnya tak ada kata yang tersampaikan.
Jadi pintaku, jangan salahkan aku.
Salahkan ketakutanmu.

Hati-hati Dunia, Dia Datang!

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Dalam sejarah, tak ada seorang pesimis yang pernah menemukan rahasia bintang-bintang, atau berlayar ke pulau antah-berantah, atau membuka sebuah surga dunia untuk jiwa manusia.
(Helen Keller, 1880 - 1968)


Tanyakan pada siapa saja, apa rahasia kesuksesannya? Dijamin kau akan mendapatkan jawaban semacam, "Karena aku tahu aku bisa melakukannya."

Ini bukan sesuatu yang mengada-ada, bukan pula terobosan baru yang mengejutkan. Hanya kadang menjadi sesuatu yang gampang terlupakan. Fakta di lapangan menyatakan adanya kaitan erat antara optimisme dengan kesuksesan. Ya, tahukah kau? Riset menjumpai hubungan sebab-akibat dalam mencapai suatu keberhasilan. Oleh sebab percaya diri, ternyata bisa menimbulkan akibat dramatis dari pencapaian impian tersebut. Matematisnya, nilai optimisme selalu berbanding lurus dengan nilai kesuksesan.

Apa kau percaya, kau dengan kemampuanmu itu, bisa mengambil keuntungan dari peluang yang ada? Kau harus percaya. Karena itulah langkah pertamanya. Bedakan dengan asumsi kau selalu benar dan orang lain selalu salah. Itu jelas tidak sama. Boleh digarisbawahi bahwa keyakinan akan membawamu maju selangkah lebih dekat ke titik kesuksesan, tapi tidak diraih dengan cara merendahkan orang lain. Karena keyakinan adalah mesin yang memfungsikan persepsi diri, bukan trofi yang menjadikanmu sombong dan berhak meremehkan orang lain. Jadi gunakanlah keyakinan diri sebaik mungkin.

Keep calm and Heart it
Keep calm and Heart it - credit

Ingat juga bawah pikiran dapat membawamu pergi jauh. Tak jarang ada yang tersesat dalam otaknya, bahkan kehilangan peta dari nuraninya. Maka dari itu, tetaplah fokus dalam mengejar impian. Ya, berpikirlah positif, tetaplah membuka pikiran, lenyapkan rasa takut dan selalulah mencari sisi baik, hikmah terpendam, atau apapun yang dapat membuatmu tetap tegak jika terhimpit keadaan sulit. Jangan sampai kau merasakan hal yang paling menyedihkan, mengetahui bahwa kau sebenarnya bisa mencapainya di saat kesempatan tak lagi terbuka untukmu. Benar sekali, kau terlambat menyadari bahwa ternyata kau bisa melakukannya.

Ini hanya sekadar catatan untuk mengetahui, bahwa jauh di dalam dirimu, kau cerdas, mampu dan penuh potensi lain yang tak pernah terbayangkan olehmu. Kau jenius! Percayalah, karena ini benar. Jika kau tak punya kepercayaan diri untuk melakukannya, sudah, percaya saja padaku yang percaya bahwa kau bisa melakukannya. Nah, kini aku jadi bertanya-tanya, apa kalimat, "Hati-hati dunia, dia datang!" sudah bisa aku lontarkan? Semoga ya, Insya Allah.


Makassar, Februari 2013 Miladiyah - Rabiul Akhir 1434 Hijriyah
Untuk dan hanya untuk saudariku Ar Rifa'ah yang hari ini sidang apoteker.
Barakallahu fiik wa yassarallahu umuurakum, ukhtayya ^^

Hai Negeri Pasir!

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Hai Negeri Pasir! Aku datang. Alhamdulillahi Tabaarakallahu Ta'ala. Terima kasih atas sambutannya yang begitu menawan. Allahu Akbar! It's really awesome! Musim dingin di negeri berlabel gurun ternyata keren. Yup, cukup membuat tengkukku mati beku dan hidungku bersin-bersin beringus. Aku suka.

Madinah Al Munawwarah

Ehm, iya sih, ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Namun, rasanya benar-benar nikmat ketika aku mengosongkan memori tentangmu di tahun-tahun yang lalu dan menganggap ini adalah kali pertama kita bertemu. Anggap saja the first one, gitu loh. Kalaupun memori itu tak terhapus seutuhnya, aku tahu kau telah banyak berubah. Kata orang, seeing is believing dan memang kini penampakanmu semakin Masya Allah luar biasa. Eh, eh, kau dapat salam dari Kak Hera dan Kak Indra. Mereka yang mengunjungimu dua bulan lalu, ingat? Sebenarnya akan menyenangkan jika mereka berdua bisa ikut rombongan The Zain kali ini, sayangnya, bulan madu ya bulan madu. Hohoho, dan mereka lebih berhak untuk itu.

Sesuatu banget ya, aku bisa nulis blog tentang pertemuan kita yang ketiga. I know, I'm insane. Andai kau bisa melihat ekspresiku saat di bandara Malaysia ketika mama mengatakan, "Iya, sesuai permintaan papa, mama sudah minta Yudi membawa laptop di koper kabinnya." Aku melirik ke Yudi yang menggoyangkan kedua alisnya. Hueee, serius?! Ck, jadilah hari ini, di sela-sela kesibukan beribadah, aku mengerjakan pekerjaan rutinku sebagai sekretaris bayangan di perusahaan papa. Setelah itu? Yaa, ngeblog dikit boleh kan?

Akhwat pejuang mengatakan bahwa aku harus membawa pulang sebuah jawaban ketika telah mengunjungimu. Tahukah kau? Qaddarallahu wa maa syaafa'al, jawabannya sudah tergolek persis beberapa jam sebelum pesawat take off. Karenanya, aku sedikit kagok. Aku jadi harus menyusun ulang rencana dan merubah paradigma doa yang akan kulantunkan. Aku menginginkan hati yang baru. Aku tahu, butuh beberapa perang dingin dan sedikit instal ulang dalam otakku untuk mencapai hal tersebut. Hey, tapi aku akan berusaha. Dan aku akan memulainya dengan niat dan doa. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam: "Sesungguhnya iman dalam hati salah seorang kamu akan usang dan lusuh sebagaimana usang dan lusuhnya pakaian. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman dalam hatimu." (HR. At Tabrani)  Dalam masa-masa sekarang, aku benar-benar menginginkannya. Bismillah. Allahu Akbar!

Masjid Nabawi, Sejauh Mata Memandang

Tak lupa, aku menitipkan salam dari teman-temanku. Mereka juga ingin sekali mengunjungimu. Insya Allah kelak suatu waktu di masa mendatang ya. Semoga takdir pertemuan mereka denganmu telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Aamiin. Allahumma Aamiin.

Madinah Al Munawwarah, Saat semua mata telah terlelap
21 Rabi'ul Akhir 1434 Hijriyah - 04 Maret 2013 Miladiyah
Hai Negeri Pasir! Jangan bosan padaku ya ^^

Miss Me?

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah. I'm home.
Syukran wa jazakillahu khair untuk setiap doanya :)
Insya Allah berkah. Allahu Akbar!

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar

Alhamdulillah... semoga jadi berkah juga untuk kita sekeluarga, dek :)
---Ummu Miqdad

Maya... Baik-baik sajakah dirimu? Kangen dirimu, May. Dan negeri pasir yang engkau kunjungi. Kerinduan memuncak pada tanah haram. Pesanan doaku tersampaikan, kan?
---Akhwat Pejuang

Maaaay :) buaaanyak mau kucerita.
---Kak Maryam

Subhanallah. Barakallahu fiq, adek.
---Kak Irma

Masya Allah. Baraakallahu fiik bu Haji :) Allahu Akbar!
---Kak Aisyah

Alhamdulillah... Dirimu seperti penjelajah, dek. Semoga nanti diberi kesempatan untuk menjelajah tempat yang lebih banyak. Semoga sudah dengan dia yang dipilihkan oleh Dia.
---Kak Sukma

Alhamdulillaahilladzi Sallamaka, welcome home my Maya. Aamiin... Aamiin... Allahumma Aamiin... Bagaimana kabarmu dan semuanya?
---Mbak Dewi

Alhamdulillah. Masya Allah. Sampai bertemu yah.
---Kak Umi

Alhamdulillah dek :)
---Kak Isa

Shaayer for Umrah

Ahlan wa sahlan, ukh. Kayfa haluki ukh?
---Isni

Bismillah. Angel, sudah pulang ya dari tanah haram? Subhanallah, semoga ibadahnya berkah ya sayang. Hubungi Iea, May. Miss u.
---Iea

Alhamdulillah :) mizz u...
---Shofiyyah

Alhamdulillah... Welcome home Mayaaa... Kapan nih kita ngobrol-ngobrol di dalam Fatih lagiii... Huaaa :)
---Ar Rifa'ah

Alhamdulillah :)
---Kalsum

Alhamdulillah, saudariku sudah nyampe dengan selamat. Barakallahu fiik.
---Afda

Kak Maya... Miss you. Mau ketemu dengan Kak Maya dan cerita-cerita :(
---Nisa

Kak Maya, rindu. Sehat-sehat sajakah? Kak, simpankan coklat ya. Oleh-olehnya apa nih?
---Wulan

Alhamdulillah. Miss you, kak Maya. Banyak yang terjadi setelah kakak pergi. Hehe, banyak hal yang ingin kuceritakan. Sayangnya keberangkatan KKN hari Ahad ini Insya Allah.
---Cempana


Makassar, my home sweety hearty honey bunny home <3
16 Maret 2013 Miladiyah - 04 Jumadil Awal 1434 Hijriyah
Oh My Goodness, My heart is so jet lag! Miss me?

TERAS 2013

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Temu Remaja Sekolah 2013
Temu Remaja Sekolah 2013 - sumber

Makassar dini hari, dalam diam berbalut keheningan hati. Di sana, ada beberapa anak Adam yang menengadahkan tangannya kepada Rabb Yang Maha Agung, meminta kemudahan dan kelancaran untuk suatu kegiatan yang akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. Temu Remaja Sekolah namanya. TERAS singkatannya. 2013 tahunnya. Ialah TERAS 2013.

Seseorang bertanya, "Mengapa ia istimewa?"

Aku tersenyum lalu perlahan menjawab, "Karena dalam tujuh ratus tiga puluh hari, ia hanya muncul satu kali." Dia mengernyit, tak paham. Aku menyederhanakan jawabanku, "Dilaksanakan hanya sekali dalam dua tahun."

Dia mengangguk tapi wajahnya masih tak puas. Dia bertanya lagi, "Mengapa ia istimewa?"

Sedetik aku menerawang jauh. Detik berikutnya, aku menatap matanya, "Kau tahu, ini suatu perhelatan akbar. Mengusung rangkaian kegiatan yang cetar membahana, ada gebyar sains, seminar nasional cinta dan try out akbar. Apa kau tidak merasakannya? Kegiatan ini meniupkan angin the spirit of teenagers, bergerak mewujudkan 10.000 muslimah yang bebas narkoba dan free sex."

Kerutan muncul di dahinya, menandakan dia mulai berpikir. Ketika ragu menghadang, akhirnya dia kembali bertanya, "Mengapa ia istimewa?"

"Karena kau istimewa."
"Heh? Maksudnya?"
"Lebih lanjut, aku tak bisa memberitahumu. Kau harus datang sendiri ke rangkaian kegiatan TERAS dan saksikanlah, mengapa dirimu begitu istimewa."

Senyum simpul menghiasi wajahnya. Hatiku turut tersenyum, semoga kalimatku tadi cukup provokatif untuk menggugah kesadarannya. Aku menutup perbincanganku dengan mengutip perkataan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, "Wahai para pemuda, dimanakah kau berjalan saat ini? Apakah jalan yang sama dengan jalan yang dirintis Adam hingga peluh memenuhi lelah? Ataukah jalan serupa Nuh yang meratap sedih, Al Khalil Ibrahim yang dilempar ke dalam api atau Ismail yang dibaringkan untuk disembelih? Benarkah jalan yang sama dengan Yusuf yang dijual dengan harga murah dan dipenjara beberapa tahun, Zakaria yang digergaji dan Ayyub yang menderita sakit parah? Coba pikirkan sekali lagi, apa benar jalan yang sama dengan Isa yang berjalan kesusahan seorang diri dan Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam yang mengalami kemiskinan dan berbagai siksaan? Wahai para pemuda, hanya sekadar mengingatkan, jangan sampai kita terlampau bersantai dengan kelalaian dan permainan."


TEMU REMAJA SEKOLAH (TERAS) 2013
ONLY FOR MUSLIMAH ON NEXT MARCH

Contact Person
Twitter : @PanitiaTeras

.:: Gebyarkan Dakwah Sekolah !!! ::.

Refleksi TERAS

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Saat ini mentari tersenyum tanpa awan putih di sekitarnya. Aku berjalan perlahan seraya menengok ke kiri dan ke kanan, menjadi saksi atas pasukan putih abu-abu yang merajai baruga. Masya Allah, para peserta TERAS alias temu remaja sekolah mulai berdatangan. Taksiranku, waktu telah menunjukkan pukul 08.00 WITA.

Kringgg!! Telepon genggamku berdering. Alih-alih menjawab telepon, aku malah menerobos kerumunan muslimah sekolah yang sementara registrasi. "Permisi...!! Afwan ya, dek. Permisi...!!" ucapku asal sembari memastikan aku tidak menginjak kaki siapapun. Beberapa meter ke depan, tampak seorang akhwat melambaikan tangan kirinya sedang tangan kanannya mendekatkan handphone ke telinga. Dia meneriakkan namaku, "Mayaaa!"

Aku cengengesan. Untung saja aku tidak mengangkat telepon, kupikir akan lebih cepat kalau aku langsung menemui si penelpon. A-ha! Detik berikutnya aku sudah menghambur di hadapan dua akhwat kru AF. Kami pun bergegas membentuk stand AF dan menghiasinya dengan atribut AF. Eh, apa? Dari tadi aku nyebut AF, AF, AF dan tak satupun yang mengerti apa itu AF? Haha, my bad. Fine, akan kujelaskan.

AF itu singkatan dari Al Firdaus. Nama untuk sebuah majalah. Ya, sebuah media remaja Islam yang menyandang slogan Inspirasi Muslim Muda. Majalah Al Firdaus merupakan sebuah media yang hadir sebagai salah satu pilihan bacaan dengan tema Islami dan info aktual. Dikemas dengan kelengkapan rubrik dan bahasa yang ringan. Majalah Al Firdaus siap sedia menjadi kebutuhan siapapun, kapanpun dan dimanapun. Nah, sudah kenal kan siapa AF?

Lanjut cerita, aku mengambil beberapa majalah Al Firdaus dan menjajakannya secara langsung. Ini namanya teknik face to face dengan pembaca. Sayangnya aku tak selalu berhasil. Toh konsumen itu jenisnya macam-macam kan? Ada yang beneran beli sampai mengejar dan mendatangiku, ada yang ngasih harapan dengan melihat-lihat isi majalah tapi pada akhirnya nggak jadi beli dan ada pula yang memasang senyum bak benteng pertahanan agar aku tak menawarinya lebih maksa. Haiyah~  o (◡‿◡✿)  sesuatu ya?

Pats! Tiba-tiba mataku bertabrakan dengan mata seseorang. Dia terperangah, seolah melihat seseorang yang tak kasatmata. Hello? Wajahku menyunggingkan senyum. Raut wajahnya pun berangsur merona. Tak ayal, aku berlari ke arahnya, menjabat tangannya lalu merangkulnya dengan erat. Dia berteriak di telingaku, "Maya! Ah, pergi nggak bilang-bilang, datang nggak bilang-bilang. Kapan kau kembali? Atau kau baru akan pergi? Katakan padaku, apa rencanamu? Aduh, apa kau tahu bagaimana perasaanku saat ini?"

Alisku mengerut. Mendapati pertanyaan bertubi-tubi begitu, aku benar-benar tidak tahu harus merespon bagaimana. Satu yang pasti, aku sungguh bersyukur punya saudari yang begitu tulus menyayangiku. Dengan kikuk, aku meneriakkan namanya berulang kali dan terus menerus memeluknya. Melihat gelagatku, dia langsung mencubit pipiku tanpa permisi. Hahaha, aku melepaskan pelukanku. Dia lalu mengamatiku dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sekonyong-konyong, dia menahan tawa, "Maya pengkhianat!"

TERAS + AF CrewEee, pengkhianat apanya? Aku menyelidik penampilanku. Nggak ada yang aneh. Malah tampak cantik kok. Ups, dia mengomentari apa sih? Lagipula satu-satunya aksesoris yang kupakai adalah pin AF crew. Eh, tunggu. Jangan-jangan karena ini...?

"Tujuh tahun lalu, kita masih berseragam abu-abu, memegang tiket registrasi dan berbondong-bondong menikmati acara. Tiga tahun lalu, kita menjadi panitia yang sibuk menyiapkan acara. Tahun ini, aku tetap berstatus panitia yang berlalu-lalang memastikan acara berjalan lancar tetapi kau... kau tidak lagi menjadi panitia yang terlibat langsung dalam acara. Tiba-tiba saja, kau menjadi orang luar yang mensponsori acara. Dasar pengkhianat yang manis!"

Aku tertegun mendengar kata-katanya. Aku berujar, "Ibarat sebuah perjalanan, kau memakai kapal A dan aku memakai kapal B. Tapi pada akhirnya kita akan sampai di pulau yang sama kan?"

Perlahan, dia mengangguk. Aku tahu, dia setuju dengan perkataanku. Namun tetap saja, ada bagian yang hilang dan tergantikan. Mau bagaimana lagi, sejak mendapatkan amanah baru sebagai salah satu kru AF, interaksiku dengan akhwat pengurus sekolah mulai berkurang. Aku tidak menafikan dakwah sekolah tapi perhatianku terfokus ke dakwah jurnalistik. It's quite different.

If you want to know where your heart is,
look where your mind goes when it wanders.

Pepatah itu mengisyaratkan bahwa kita hanya punya satu hati. Lalu satu hati untuk satu fokus. Jika kau ingin tahu dimana hatimu berada, lihat kemana fokusmu terpusat. Hari ini, TERAS memberikan nuansa baru dalam hatiku. Ah, gawat. Aku jatuh cinta. Pada AF, pada kegiatan-kegiatan jurnalistiknya, pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Apalagi saat sosialisasi AF di atas panggung yang penuh tawa, aksi dan reaksi. Masya Allah. Tabaarakallahu Ta'ala.

"Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebathilan." (Terjemahan QS. Al Jaatsiyah ayat 27)

Refleksi TERAS benar-benar mencengangkan. Untuk para remaja sekolah, semoga menjadi jejak awal dalam keistiqomahan. Untuk para panitia, semoga menjadi amalan pemberat di akhirat kelak. Untuk para kru AF, semoga menjadi pelajaran untuk strategi selanjutnya dalam menyebarkan ilmu lewat tulisan. Untukku, semoga menjadi cahaya di atas cahaya yang mempertahankan jiwa anak sekolah dalam tiap goresan yang kuciptakan. Insya Allah. Allahu Akbar!


Makassar dalam Satu Cinta, Beribu Hati, Berjuta Hikmah
24 Maret 2013 Miladiyah  - 12 Jumadil Awal 1434 Hijriyah
Buktikan Cintamu! Gebyarkan Dakwah Sekolah! 


Live Your Dream

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Live your dream. Anything is possible.
There may be miracles awaiting, closer than you know.
Believe it! What makes you different will makes you special.
Eventhough, sometimes being free means choosing not to go, but to stay.

-The Princess and The Pauper-


Aku tahu. Kamu tahu. Dia tahu. Mereka tahu. Ya, semua orang tahu bahwa impian adalah keinginan yang tercipta secara konvensional di dalam lubuk hati. Diam-diam bersarang di meja logika. Menunggu celah yang tepat, meraih kesempatan dalam pilihan. Suatu masa, tiba-tiba saja terjadi penyergapan besar-besaran yang teratur lagi terencana. Tersadar, rupanya selama ini hasrat hati telah menghantui diri di sepanjang perjalanan hidup.

Live your dream. Anything is possible.
Hey, berhentilah jadi si pemurung yang bahkan bermimpi pun menjadi momok yang menakutkan. Tahukah kau? Hatimu adalah hakmu. Tak satu pun orang di luar sana memiliki kemampuan untuk mengoyak impianmu dan mengatakan kau tengah bermimpi di siang bolong. Tegakkan kepalamu. Berilah kebebasan pada diri untuk menuliskan rentetan keinginan yang tanpa batas.

My Dreams
My Dreams - credit from here
Seperti sebuah matematika sederhana. Terdapat sebuah bilangan -berapapun bilangan itu- jika dibagi dengan nol maka hasilnya tetap sama yakni tak terdefinisi. Anggaplah bilangan-bilangan itu sebagai mimpi-mimpi yang kau miliki. Dan nol adalah faktor kuasa yang muncul dari ikhtiar, doa dan tawakkal. Lihat apa hasilnya? Tak terdefinisi. Dikatakan demikian karena memang hasilnya tak terhingga. Tak ada yang bisa menghakimi hidup hingga takdir itu benar-benar menjadi napas yang terakhir.

Nah, aku sudah pernah mengatakannya bukan? Cara terbaik meramal masa depan adalah dengan menciptakannya. Jadi apa yang kau takutkan? Ikuti kata hatimu, jalani impianmu. Apapun itu, semua bisa saja terjadi. Live your dream. Anything is possible.


There may be miracles awaiting, closer than you know.
Memangnya kenapa kalau kau gagal? Aku paham, kegagalan itu bak pil pahit yang diminum sangat badan segar bugar. Rasanya benar-benar sesak lagi menyesakkan. Tapi coba katakan padaku, apa yang bisa kau dapatkan dari sebuah kesuksesan? Tak ada. Ehem... ya ya ya, kuralat, bukan tak ada melainkan sangat sedikit pelajaran yang bisa diambil dari kesuksesan. Hanya terbersit rasa puas, syukur dan bahagia. Hanya itu. Tapi coba tuliskan apa yang bisa kau pelajari dari kegagalan? Banyak. Sangat banyak malah.

Ingat kisah Thomas Alva Edison si penemu bohlam a.k.a bola lampu pijar? Quote yang paling terkenal darinya adalah genius is one percent inspiration and ninety nine percent perspiration. Setuju? Yup, benar adanya bahwa jenius itu diraih hanya dengan 1% bakat dan selebihnya 99% kerja keras. Uniknya, ketika ditanya tentang kegagalan dalam penemuannya, Thomas A. Edison menjawab dia tak pernah gagal. Dia malah berhasil menemukan 10.000 cara menciptakan bohlam padam alias bola lampu yang tidak berpijar.

Jadi teruslah bergerak maju. Tak perlu takut kalah, tak perlu bersalah jika gagal. Tetaplah berjuang karena keajaiban selalu menunggu di garis akhir. Semangat! Keep moving forward. There may be miracles awaiting, closer than you know.

Believe it! What makes you different will makes you special.
Setiap manusia terlahir unik. Dan penghargaan atas tiap-tiap pribadi itu penting. Walaupun hukum alam mengatakan rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, selalu saja ada bias-bias harap bahwa rumput sendiri  selalu lebih nyaman. Makanya tak perlu merasa minder dengan kekurangan diri. Akan lebih bagus lagi bila mampu menjadikan kekurangan diri sebagai nilai plus dan poin muhasabah. Bisa? Insya Allah, toh Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih mencintai mukmin yang kuat.

Dare to be different
Dare to be different - credit form here

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah, daripada seorang mukmin yang lemah dan pada keduanya terdapat kebaikan. Tamaklah terhadap segala yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah engkau bersifat lemah. Jika engkau ditimpa oleh sesuatu, maka janganlah engkau berkata, 'Jika saja aku melakukan ini maka niscaya terjadi yang demikian'. Tetapi katakanlah, 'Allah-lah yang menakdirkan dan apa saja yang Allah telah kehendaki niscaya Ia pasti mengerjakan-Nya' (Qaddarallaahu wa maa syaa fa'ala) karena sesungguhnya kata-kata 'Seandainya' membuka amalan syetan."

Jadi tak usah muluk-muluk. Akui saja. Katakan dengan lantang, "Aku memang berbeda! Dan itulah alasan mengapa aku spesial." Loh, kok kesannya sok banget ya? Hehehe mau gimana lagi, kenyataannya kan memang demikian. Believe it! What makes you different will makes you special.

Eventhough, sometimes being free means choosing not to go, but to stay.
Bebas. Pengejaran impian hampir selalu dikaitkan dengan bepergian jauh, bermil-mil dari rumah. Penyakit rindu rumah pun sangat rentan menjangkit. Ya, rasa ingin pulang yang teramat sangat karena home sick telah menyerang. Apalagi jet lag dimana-mana! Ck, ternyata tidak selamanya menjadi penjelajah itu menyenangkan. Aku menyadari fakta itu baru-baru ini.

Betapapun keren dan mewahnya tinggal di luar negeri, tak bisa mengalahkan hangatnya suasana rumah. Betapapun bergengsinya melanglang buana ke luar kota, tak bisa menggantikan posisi rumah di hati. Maka benarlah slogan yang menyatakan home sweet home. Toh rumah adalah tempat yang paling manis. Dengan demikian, impian boleh setinggi langit tapi kaki tetap harus memijak bumi. Artinya kemanapun hasrat hati ingin menuju, rumah adalah tempat pulang yang paling utama. Bukankah begitu?

Jujur saja, aku termasuk tipe yang suka melancong tapi bukan pajokka. Hahaha ngeles kelas berat. Padahal sama saja, pajokka itu pelancong alias tukang jalan dalam bahasa Makassar. Fakta di lapangan, aku senang beradaptasi di lingkungan baru. Pergi ke pulau antah berantah pun aku tak akan gentar. Habisnya, menemukan nuansa baru itu bikin greget. Begitu bebas dan lapang memenuhi hasrat penasaran. Yah meskipun begitu, bebas tidak selalu berarti pergi. Di rumah pun, kebebasan bisa dinikmati kok. Asal impiannya sudah tercapai. Hihihi. Eventhough, sometimes being free means choosing not to go, but to stay.


Jakarta, katakan hai pada ibu kota Indonesia! Lama tak jumpa ^^
31 Maret 2013 Miladiyah - 19 Jumadil Awal 1434 Hijriyah.
Bersama peluh yang mengucur di tengah kemacetan kota.



Di Atas Fitrah

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

“Setiap manusia dilahirkan ibunya di atas fitrah. Kedua orang tuanya
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Imam Muslim)

Aku suka sekali anak kecil, terutama yang belum baligh. Mereka membuatku bisa berekspresi bebas, sebebas apapun yang kumau. Malah kadang, aku membuang sisi kedewasaanku agar mereka bisa meraih tanganku dan menarikku masuk ke lingkarannya. Hahaha, dasar tak tahu malu ya aku ini? Ck, habisnya kalau tidak begitu, mana mau mereka mengajakku bicara, lebih-lebih mengajak bermain. Anak-anak itu lebih malu-malu kucing dari kucing liar yang mendadak tinggal di garasiku, mengeong tiap saat minta ikan tapi nggak mau didekati. Ups, malu-malu tapi mau nih ya.

Waktu di Negeri Sakura, sebelum aku menggila sebagai mahasiswa asing yang mendekam di laboratorium super duper serius, aku bela-belain jadi volunteer (baca: sukarelawan) guru SD. Yaah, lidah jepangku memang masih nggak karuan tapi Alhamdulillah aku diberi kesempatan mengunjungi dua sekolah dasar di jepang. Awalnya -sebelum mendaftarkan diri- aku sedikit cemas dengan jilbab yang kukenakan. Kalau nanti anak-anak atau pihak sekolah nggak bisa menerima, gimana nih? Aku juga harus menyiapkan jawaban kalau nanti ditanya-tanya kan? Emm... dipikir, dipikir, dipikir ... memang lebih baik dicoba saja. Toh dengan terjun di sekolah, aku bisa memberikan image yang baik tentang muslimah, tentang Islam. Insya Allah, aku datang dengan baik dan akan meninggalkan jejak dengan baik pula. Aku kan cahaya, ingat?

Volunteer SD Shirai
kyou wa arigatou gozaimashita - go nen ichi kumi

"Sign, please..." tutur seorang gadis mungil seraya mengangkat buku tulis di tangannya. Saat ini aku sedang berada di SD Shirai, menikmati makan siang bareng anak-anak kelas lima seusai memperkenalkan budaya Indonesia. Eh, tunggu. Tadi apa katanya? Sign? Tanda tangan, huh? Apaan sih, kok aku nggak nangkep maksudnya ya. Aku menatap mata gadis yang belakangan kutahu namanya Dina. Tatapannya lurus, bening dan gugup. Aku nyaris ketawa karena keseriusannya. Hey, aku bukan aktris loh. Ee, aku tahu! Di Jepang kan menggunakan stempel nama sebagai pengganti tanda tangan. Jadi tentu saja, tanda tangan menjadi sesuatu yang langka. Itukah sebabnya wajah Dina sumringah ketika aku menjawab oke dengan lantang?

Gila, anak-anak yang lain langsung berbaris satu per satu, mengantri dengan rapi. Yaa Allah Yaa Rabb, ini nih yang namanya over tingkah. Aku mati gaya, nggak biasa dengan sesi tanda tangan dadakan. Tak lupa aku melempar senyum kikuk pada wali kelasnya yang membalas dengan senyum ramah. Untungnya, sesi tanda tangan itu tak berlangsung lama karena mereka punya jadwal menggosok gigi dan membereskan peralatan setelah makan. Lalu tak kusangka, sebelum pulang, ternyata anak-anak itu memberikanku buku kenang-kenangan, lovely sweet dan pembatas buku. Mereka buat sendiri, katanya. Manis sekali!

Lihat mereka, begitu polos, suci dan berada di atas fitrahnya sebagai manusia yang terlahir ke bumi. Sehingga tentu saja harapan untuk mendapatkan hidayah itu tetap ada. Insya Allah, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan jalan kebenaran kepada mereka. Bagian bawah dari kiri ke kanan ada Yuta, Ayano, Dina dan Chiera. Lihat buku dan pensil yang dipegang oleh Ayano? Aish, dia masih bersikeras meminta tanda tangan. Insya Allah aku kasih kok tapi foto dulu ya. Hihihi. Terus bagian atas dari kiri ke kanan ada Kotaro, Kazuha, Keisuke dan Akira. Gaya andalan, peace!

go nen ichi kumi Shirai
Shashin o toru, daijōbu desuka? Hai.

Kesempatan kedua, di SD Chiba, dekat dari kampus karena masih satu lingkup. Hari itu kegiatannya adalah bermain dodge ball! Tim putra dan tim putri terpisah loh. Permainannya jadi terasa super sekali. Lari-lari di lapangan indoor sambil menghindari bola, diselingi tawa dan sorak-sorai yang membahana. Eh, nggak tahu dodge ball? Itu loh permainan melempar bola karet ke arah lawan. Kalau kena bola berarti pemain harus ke luar lapangan. Tim yang berhasil mengeluarkan semua lawan akan memenangkan permainan. Jujur saja, aku payah sekali dalam menembakkan bola ke lawan, tenagaku nggak sampai. Tapi kalau menghindar, aku cukup cekatan loh. Hehehe, kabar kerennya adalah timku menang. Apa? Foto? Umm, aku tak bisa memperlihatkannya. Soalnya aku tak bisa bawa kamera, kan? Akibatnya di setiap foto selalu saja ada akunya. Ck, nggak bisa dipajang deh. Skip saja, ya.

SD Wahdah 01
Kufoto, dong! Gaya yang keren ya!

Kalau foto empat sekawan di atas merupakan anak pribumi. Suatu siang, aku mengunjungi SD Islam Terpadu Wahdah Islamiyah 01 untuk menemui seorang kakak yang berstatus guru di sana. Sebenarnya sudah waktu pulang tapi ada ekstrakurikuler untuk seorang anak yang baru memulai belajar mengaji. Uniknya, anak yang bernama Sultan itu belum bisa mengaji karena lama menetap di Jepang. Berasa ada ikatan batin, aku disuruh ngobrol pakai bahasa jepang. Buh, kaku banget lidahku. Ya Allah, mana kok aku ngerasa malu banget ya? Alhasil kehebohan yang kuciptakan mengundang anak-anak lain menghampiri kami.

"Kenapa nggak ikut mengaji?" tanyaku pada mereka. Sementara Sultan sudah diamankan, terdengar samar suaranya yang tengah membaca iqra, seorang anak berkata lantang, "Saya sudah bisa mengaji, ustadzah. Sudah hapal empat juz!" Anak yang lain berkata dengan malu-malu, "Saya baru hapal juz 30, ustadzah."

Masya Allah, itu keren sekali. Aku tersenyum pada mereka. Aku tersadar, sungguh anak-anak itu terlahir dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuat mereka berada di jalan yang berbeda. Alhamdulillah saat ini mereka telah berjalan di atas hidayah, semoga berlangsung untuk selamanya, Insya Allah tetap istiqomah. Dalam hati, aku merutuk, aku nggak boleh kalah, Insya Allah aku harus memperbaiki diri dan hapalanku. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri memotret mereka yang terhimpun dari kelas 4a1. Dari kiri ke kanan ada Habib, Abdullah, Sultan dan Mu'adz. Apa? Mencari anak perempuannya? Tak ada, kelasnya kan dipisah. Dan saat ini aku mendapati kelas putra. Hehehe, menyenangkan sekali mengobrol dengan mereka.

Alhamdulillah, tulisan ini jadi juga. Akhirnya oh akhirnya. Sebenarnya ini tulisan pesanan dari dua pekan lalu. Cuma baru bisa kesampaian sekarang, baru rampung malam ini lagi. Hiks, my bad. Semoga masih terasa khasiat tulisannya, yah! Sepenuh cinta dariku. Lovely!


Makassar, dalam kantuk yang hilang di sepertiga malam
Tanggal 06 April 2013 Miladiyah - 24 Jumadil Awal 1434 Hijriyah
Terinspirasi dari Kepadamu dengan Penuh Cinta karya Maryam Ilda

Here I am

$
0
0

Bismillaahirrahmaanirrahiim

When I was young, I played for fun
Made up the words but nobody heard
But now I see, all eyes on me
And suddenly I'm in a dream

I got a feeling now
Everything's right somehow

Here I am
Being who I want
Giving what I got
Never a doubt now

Here I go
Burning like a spark
Light up the dark again

I'm stepping up, right to the top
That's how I'm wired, I take it higher
I'm in control, I broke the mould
The girl you see is up to me

There is a star
That's right inside you

So come on and let it out
Find out what you're about
And just shout, "Here I am"


_____The Princess and The Star_____

Kacamata, Aku Suka Padanya

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Lagi ngapain sih?"
"Ck, dilihat saja langsung ketahuan, kan? Lagi serius belajar nih."
"Ngek! Kok pakai kacamata hitam?"
"Ini kacamata tiga dimensi, tahu!"
"Ee?!"
"Biar keren."
"........."

♥♥♥

Suatu malam, aku dibuat terheran-heran dengan tingkah kakak perempuan keduaku. Perlu lapor intel nggak ya? Aku sudah merasa ada yang nggak beres di otaknya. Memangnya dia melakukan apa? Coba lihat, dia tengah duduk di meja belajarnya, menghadapi Wildan dengan kedua alis saling menaut. Bukan, Wildan itu bukan bayi, bukan seseorang, pokoknya bukan manusia. Hehehe, lalu apa ya?

For your information, Wildan itu nama laptop kesayangan kakakku. Diambil dari kata Wildan yang tercatat dalam Al-qur'an di surah Al-Waqi'ah ayat 17 dan surah Al-Insan ayat 19. Wildan memiliki arti anak-anak muda yang tetap muda, bisa pula berarti para pemuda di syurga yang tampak seperti taburan mutiara. Namun segelintir orang Indonesia mengartikan Wildan sebagai pekerjaan yang sempurna (well done, red).

kacamata tiga dimensi
Kacamata Tiga Dimensi
Waduh, kok malah nyeritain Wildan panjang lebar sih? Salah fokus nih. Yang rada-rada error tuh bukan Wildan melainkan si empunya Wildan. Kebayang nggak hebohnya, ngelihat orang pakai kacamata hitam di dalam rumah? Haha, kalau buat pamer atau gaya-gayaan sih kayaknya masih mending. Ini nih, nggak jelas kuadrat, masa dipakai sambil ngetik laporan di depan laptop?

"Kak Maya lagi ngapain sih?" semburku tak acuh.

Dia bergeming, sepertinya menolak untuk meresponku. Huh, beneran deh. Kak Maya kerasukan alien. Bener-bener nggak manis. Aku mengulang pertanyaanku. Kali ini sambil mendekat padanya. Akhirnya dia berpaling padaku, menaikkan kacamata hitamnya di ubun-ubun lalu berucap, "Ck, Ulfaaa~ jangan ganggu. Dilihat saja langsung ketahuan, kan? Lagi serius belajar nih."

"Ngek! Kok pakai kacamata hitam?" protesku meminta jawaban.
Dia berkilah, "Ini kacamata tiga dimensi, tahu!"

"Ee?!" aku menjerit tertahan. Apaan sih, padahal lagi nggak nonton film tiga dimensi. Terus memangnya ada gitu ya sosok penguntit yang mengharuskannya menyamar pakai kacamata tiga dimensi? Gila, kak Maya kena skizofrenia! Eh, tunggu. Aku menatap matanya lebih lama. Apa otot matanya lelah karena radiasi layar laptop? Di saat aku masih mencoba menerka-nerka, dia malah tertawa renyah, "Biar Keren."

Gubrak! Terserah deh. Aku tersenyum dan meninggalkannya tanpa kata, "........."

♥♥♥

Aku menatap kacamata tiga dimensi di tanganku. Modelnya persegi panjang, menurutku akan sangat manis kalau ditenggerkan di wajah bulat sepertiku. Aku tertawa, alih-alih dipakai buat nonton, eh ternyata lebih keren kalau dipakai mengetik di depan laptop. Ini kacamata tiga dimensi pertamaku. Seumur-umur aku tak pernah nonton film tiga dimensi karena kacamata khususnya tak lagi bisa difungsikan oleh mataku. Makanya aku luar biasa kaget saat mendapat kado kacamata tiga dimensi dari Takuyan-san di momen Salmon Party. Bagaimanapun kado ya kado, harus tetap dimanfaatkan, iya kan?

Nggak tahunya, Ulfa protes. Ugh! Jantungku gatal. Aku jadi berasa rada-rada disengat listrik gitu. Ya Allah, beneran, berasa bego sedunia. Eh nggak juga, ding. Hehehe, toh benar adanya, aku beranggapan kalau kacamata itu akan membuat keren orang yang mengenakannya. Aku pun pernah pakai kacamata. Maksudnya pernah keren, begitu? Hahaha. Kalau nggak salah, pas masih es-de dan es-em-pe. Apalagi, menurutku kacamata itu punya kesan misterius yang tak tertahankan.

kacamata tanpa lensa
Kacamata Tanpa Lensa
Tukk!! Tiba-tiba Ulfa datang dan meletakkan sesuatu di atas tempat tidur. Dia berkedip. Aku meliriknya tak percaya. Hey, itu kan kacamata! Ulfa hanya mengangkat bahu, dia berucap, "Itu untuk kak Maya. Kacamata bening tanpa lensa. Kacamata besar yang menutupi seperdua wajah. Keren, kan?"

Tanpa ba-bi-bu, aku segera mengenakan kacamata yang akhirnya melorot sampai ke tengah hidungku itu. Tangan kananku menempel di dagu, "Bagaimana penampilanku?"

"Sempurna. Si nerd yang dikucilkan," jawab Ulfa cepat. Tawaku melompat tak karuan. Ulfa lalu mengambil kacamata itu dan mencoba memakainya juga. Dia takjub menatap pantulan dirinya di cermin, "Whoaa...! Kesannya bener-bener berubah bak sosok jenius yang aneh lagi pendiam terus ujung-ujungnya jadi target gencetan ya?"

"Ah, nggak seburuk itu. This is perfect!" dengusku kesal.
Ulfa tertawa, "Hahaha, apaan sih? Kacamata sampe dibela-belain segitunya."

"Sebenarnya..." aku menelan ludah. Hening sesaat lalu kembali berbicara, "...sebenarnya kacamata bisa jadi kamuflase yang tepat loh. Soalnya Maya yang lagi pakai kacamata tuh kesannya horor, kayak si jenius yang cinta belajar eh salah, gila belajar. Olala!"

"Terus, kalau nggak pakai kacamata gimana?" tanya Ulfa menyelidik.
"Yaa, nggak gimana-gimana. Itu kan hanya sekadar pembenaran saja," tandasku.

Mendengar perkataanku, Ulfa semakin menggila dengan tawanya. Serta merta aku pun akhirnya larut dalam tawa. Aku tidak menyangka Ulfa akan membelikanku kacamata. Memangnya kacamata tiga dimensiku separah itu ya? Ataukah anak ini hanya mencemaskan definisi kerenku atas kacamata? Ah, yang manapun itu tak jadi soal. Aku memeluk Ulfa dengan hangat, "Makasih ya adikku sayang." Aku mempererat pelukanku tatkala melihat mukanya yang merona. Ups, hehehe.

♥♥♥

Faktanya, saat ini terlalu banyak pikiran yang mendesak masuk ke otakku. Sekalipun aku putri cahaya, aku tak bisa menyinari seisi bumi, galaksi dan kunci-kunci dunia lainnya. Akibatnya, hampir di setiap penghujung malam, senyap menjadi saksi atas jatuhnya air mata dari muara hati. Rasanya lebih adil bila merajut pikiran satu demi satu secara perlahan. Makanya aku memutuskan untuk fokus di satu titik dan berpindah ke titik lain bila titik yang sebelumnya telah terselesaikan.

Kacamata, benda bergagang itu, aku suka padanya. Secara diplomatis, dia membuatkan pilihan untukku. Mengingat diriku yang masih sok labil memilih apa yang sebaiknya kupikirkan terlebih dahulu, kacamata menjadi pencerahan yang sehat. Ya, dia memaksaku untuk fokus menyelesaikan gegap gempita masa-masa perkuliahan. Karenanya, dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala aku akan mengurai benang kusut akademik ini secepat mungkin. Yes, as soon as possible. Insya Allah.

Bersamaan dengan itu, selama beberapa jenak, aku ingin membekukan hal-hal lain yang juga berlomba untuk dicarikan win-win solution. Proses pencairannya akan bermula ketika suasana sudah sedikit lapang. Umm, bisakah semuanya berjalan dengan lancar? Insya Allah, bukankah aku punya Allah? Dalam Al-qur'an surah Ali Imran ayat 173 yang artinya, "...Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."


Makassar, teruntuk hati yang tak pernah lelah berdoa
Tahukah kau, aku benar-benar berterima kasih padamu
18 April 2013 Miladiyah - 7 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah

Embun & Perasaan

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Kenapa embun itu indah,
Karena butir airnya tidak menetes
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun

Kenapa purnama itu elok,
Karena bulan balas menatap di angkasa
Sekali dia bergerak, tidak ada lagi purnama

Aduhai, mengapa sunset itu menakjubkan
Karena matahari menggelayut malas di kaki langit
Sekali dia melaju, hanya tersisa gelap dan debur ombak

Mengapa pagi itu menenteramkan dan dingin
Karena kabut mengambang di sekitar
Sekali dia menguap, tidak ada lagi pagi

Di dunia ini,
Duhai, ada banyak sekali momen-momen terbaik
Meski singkat, sekejap,
Yang jika belum terjadi langkah berikutnya
Maka dia akan selalu spesial

Sama dengan kehidupan kita,
perasaan kita,

Menyimpan perasaan itu indah
Karena penuh misteri dan menduga
Sekali dia tersampaikan, tidak ada lagi menyimpan

Menunggu seseorang itu elok
Karena kita terus berdiri setia
Sekali dia datang, tidak ada lagi menunggu

Bersabar itu sungguh menakjubkan
Karena kita terus berharap dan berdoa
Sekali masanya tiba, tiada lain kecuali jawaban dan kepastian
Sungguh tidak akan keliru bagi orang-orang yang paham

Wahai, tahukah kita kenapa embun itu indah?
Karena butir airnya tidak menetes,
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun
Masa singkat yang begitu berharga


( April 2013, Darwis Tere Liye )
*)Random picture from http://www.deviantart.com/

Ahli Navigasi, Katamu?

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Loh, kok namanya bukan Fathiyah, Kak?" tanyanya polos, alis matanya mengerut.

Aku menganga, seratus persen tak percaya dicecar dengan pertanyaan itu. Sebelum situasi lebih gempar, sebelum dia mengaitkan nama mobil kesayanganku dengan sebuah sinetron, sebelum semua menjadi lebih kacau, mulutku segera menyemprot protes, "Yang benar saja, namanya Fatih. eF-a-Te-i-Ha. Dan dia itu cowok!"

"Haa? Tapi tapi... rona merahnya, aura imutnya, proporsi manisnya, dan dan dan... Kak Maya kan cewek?" Dia masih tak sepakat denganku. Er-rr, Fatih, jangan marah. Dia hanya belum memahami bahwa aku menjadikanmu penjaga di medan berkendara, bukan sebagai yang dijaga dan itu membuatku lebih nyaman. Lagipula sejak pertama kali bertemu denganmu, cap maskulin sudah tertempel padamu.

"Coba dengar, nama itu diambil dari nama seorang sultan, sang penakluk Konstantinopel, Muhammad Al Fatih," aku menjelaskan perlahan. Sesekali aku melirik padanya lalu lanjut berceloteh, "Selain itu kata fatih memiliki arti pemimpin, pembuka atau perintis. Dari dulu aku punya rekor buruk dalam mengemudi, tapi kali ini aku berharap bisa merintis kepercayaan orang tuaku melalui Fatih. Ya, aku membuka lembar baru dengan Fatih sebagai pelatuknya. Can you get it?"

Dia mengangguk. Sedetik kemudian mulutnya membulat dan mengeluarkan alfabet kelima belas, "Ooooo...!!" Aku tertawa kecil. Ah, anak ini memang selalu bisa membuat jantungku gatal. Namanya Wuri dan aku tak pernah bosan ketika bersamanya.

Aku melajukan Fatih dengan susah payah. Pasalnya, jalanan menuju ke Rumah Wuri benar-benar padat. Kendaraan saling berebut tempat. Aku harus pandai-pandai menyusup. Apalagi kami harus singgah di sebuah pasar untuk membeli bahan-bahan keperluan masak. Hari ini kami akan membuat Kapurung. Eh, tak tahu apa itu Kapurung?

Menurut wikipedia, Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) yang terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern. Di daerah Luwu sendiri nama Kapurung ini sering juga di sebut Pugalu. Nah gimana, kepengen mencicipi Kapurung buatan kami nggak? Hohoho.

"Kiri...!" Wuri bersorak layaknya seorang ahli navigasi, petunjuk jalan yang handal.

Dengan cepat, aku pun membanting kemudi ke arah kiri. Tiba-tiba Wuri berseru panik, "Bukan! Salah jalan, Kak! Kanan! Kanan!"

What?! Yang benar saja, lupakah kalau kita di persimpangan jalan super duper ramai? Tindakan ceroboh seperti ini (baca: memberi isyarat belok kiri dan sudah separuh jalan tetapi nyatanya malah belok kanan) hanya akan memperbesar probabilitas tabrakan.

Argh, aku mengerang. Piiip! Piiip! Dengungan klakson semakin memperburuk suasana. Piiip! Piiip! Sebuah mobil dari arah kanan bergerak membabi buta. Hey, jangan bilang dia tidak melihat kami? Jangan bilang, dia.... argh! Aku mengerang kedua kalinya. Yaa Allah, astaghfirullah wa atubu ilaihi.

Senja dalam MobilWell, kami tidak tabrakan. Alhamdulillah. Kami masih bisa melihat senja dengan bernapas lega. Di detik-detik terakhir, Fatih berhasil berbelok ke kanan, menyeberang ke sisi kiri dan menghindari mobil yang membuat kami sport jantung itu. Aku yakin, di detik kritis, akhirnya dia melepas egonya dengan menginjak rem dan membiarkan kami lewat. Tabaarakallahu Ta'ala. Tak ketinggalan, mobil dari sisi kiri yang berhenti beberapa meter sebelumnya. Huff, benar-benar menegangkan.

Spontan aku berteriak, "Ini gila!!" Aku menatap Wuri, peluh bercucuran di pelipisnya. Sepertinya dia lebih syok dibandingkan diriku. Aku menggeleng perlahan, "Jangan pernah lakukan hal itu lagi. Atau kita berdua akan celaka dua belas!"

Wuri menghela napas, "Ih, Kak! Yaa Allah, itu nggak disengaja. Terus tadi Kak Maya lihat tangan kananku begini kan?" Dia mengangkat tangan kanannya lalu menggerak-gerakkannya ke arah kanan, memberi isyarat belok kanan. Aku membantah, "Enggak, tuh!"

Wuri bersikeras, "Masa sih?"
Aku mengernyit, "Ya iyalah. Aku kan hanya mendengar suaramu."

"Jangan! Mulai sekarang ikuti gerakan tanganku ya, Kak. Kadang-kadang, aku tak bisa membedakan arah kiri dan kanan. He em, otakku salah memilih kata. Jadi lebih baik, mempercayakan arah pada gerak tubuhku saja," akunya jujur.

Aku menatap Wuri, lama. Aku berusaha mencerna apa yang barusan dikatakannya. Terdengar tidak masuk akal ya?

Lalu tiba-tiba perutku tergelitik. Ups, aku tak bisa menahannya lagi. Aku tertawa terbahak-bahak. Wuri yang cemberut langsung memukul-mukul lengan kiriku. Hahaha. Di sisa perjalanan kami, aku melarangnya berbicara. Jadi aku bisa fokus menghabiskan tiga detik pertama untuk melihat isyarat tangannya, sebelum kemudian membanting kemudi ke arah yang ditunjukkannya.


Makassar, akan selalu muncul hal yang tak terduga bila bersamamu
Hey, Wuri! Kapan-kapan kita jalan-jalan lagi ya ^^ hohoho!
30 April 2013 Miladiyah - 19 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah


Menyederhanakan Ukhuwah

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang.
Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam.
Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.

[HELP] Menyentuh Hati Mereka

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Aku tidak tahu bagaimana memulai cerita kali ini. Tak kusangka, lama nian ide itu menitik keluar dari peraduannya. Saking sulitnya, aku bahkan tidak bisa menemukan satu pun memori tentangmu. Ck, mana kau mulai mengeram protes lagi, gara-gara cerita si Wuri sudah terbit duluan ketimbang dirimu. Habis mau gimana lagi, kau kan pernah antipati sama Kemilau Cahaya Emas. Ini balasan, ehem, mungkin.

Nah, daripada ngambek nggak jelas, mending kau bantu aku. Coba ingat-ingat lagi, masa sih kita nggak punya kenangan berdua? Tentang apa kek gitu. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, dari sekian banyak hari bersamamu, kok nggak ada yang eksotis sih?

"Kalau nggak punya kenangan, kita buat saja yuk!" jawabmu kalem.

Idih, kau aneh banget, tahu! Bukannya kau ngebet banget dibuatkan cerita? Ee, ini malah tiba-tiba ngajakin merajut kenangan baru. Kapan nulisnya dong, huwee abstrak bener! 

Aku gemes banget padamu, makhluk manis yang bila cemberut akan membuat pikiranku kusut melempem. Bahkan aku tak percaya bisa terseret black hole yang kau hasilkan. Asal kau tahu, kau yang seperti itu pun, aku tidak pernah merasa keberatan. Toh aku suka padamu. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah alasan, mengapa aku bertahan di sisimu.

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Bahwa kau itu spesial, mungkin kau tidak sadar. Saking panglingnya, kau itu suka cemburu nggak jelas. Bilang aku nggak memerhatikanmulah, menomorduakanmulah, mencueki keberadaanmulah dan hal nyesek lainnya yang kau sematkan untukku. Hufft, buka matamu lebar-lebar, semua sangkaanmu tak punya bukti. Apa susahnya sih percaya padaku?

Kau tahu, nyentrik adalah saat akhirnya -untuk pertama kali- kau mengunjungi istana kemilau cahaya emasku. Aku tak pernah lupa, bagaimana syoknya dirimu menemukanku dalam balutan Putri Cahaya. Lah, memangnya aku berkepribadian ganda?

Hey, ayolah! Aku selalu menyuruhmu masuk ke dalam dunia literasi yang kuciptakan. Tapi sayangnya kau selalu tidak memiliki kesempatan untuk memasukinya. Alih-alih mencoba mengintip dunia mayaku, kau malah bersikukuh telah mengenalku lebih baik dari tulisan-tulisanku di blog. Well, ternyata ada juga sisi diriku yang membuatmu terkejut kan?

Bahkan membuat salah paham.

Aku nyaris bingung loh, pas kau bilang mau klarifikasi sesuatu atas tulisanku. Padahal saat itu, aku sudah membuana di negeri momiji yang berpuluh-puluh mil dari tempatmu berpijak. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa nggak dari dulu-dulu? Aku tercenung dan mencari-cari seratus bahkan seribu jawaban untuk membelamu, tidak menyudutkanmu. Apalagi di masa-masa seperti saat itu, ketika ragaku dan ragamu berada di belahan bumi yang berbeda.

If I could reach you Aku tahu itu bentuk kasihmu padaku. Niat untuk mencarikanku pangeran yang ideal pun, aku anggap sebagai sayangmu padaku. Dari dulu sampai sekarang, kau benar-benar orang yang begitu peduli dengan masa depanku. Untuk sekejap, kau bisa membawakanku harapan demi harapan yang melenakan. Jujur, aku tidak suka. Apalagi kau tidak memedulikan dirimu sendiri. Kalau untuk diri sendiri saja kau tidak mampu, aku mana bisa menaruh kepercayaanku padamu?

Tiba-tiba saja aku merasa lelah jika bersamamu. Aku terlalu egois, angkuh, begundal dan bla bla bla. Aku merasa sesuatu telah hilang dari dirimu. Kau tidak lagi mengerti diriku.

Tapi hey, tetap kau, tetap dirimu, sosok pertama yang muncul di khayalku ketika aku kesepian. Aku masih sering mengirimkan sms tengah malam padamu ketika insomniaku kambuh. Aku juga masih sering menunggu telepon tidak jelas darimu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar menertawakan kebodohan diri sendiri. Pun aku masih tidak segan untuk menceritakan seluk-beluk aibku yang pada orang lain aku menyimpannya sebagai rahasia.

Nyatanya, aku memang lelah. Tapi kau satu-satunya orang yang dipilih oleh hatiku. Kadang-kadang bertemu denganmu, seru-seruan ngobrol dan hang out bareng menjadi suatu hal yang sepele, rutinitas yang biasa. Padahal tanpa disadari, baik keberadaanmu bagiku maupun keberadaanku bagimu merupakan hal yang luar biasa, hal spesial yang begitu sulit digapai. Tidakkah kita sudah terlalu jauh menyederhanakan ukhuwah?

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Aku suka sekali menulis. Apalagi hal-hal nyata yang terjadi di sekitarku. Rasanya menyenangkan, seperti mendapatkan emas di ujung pelangi. Ehem, jadi wajar saja, bila kau memintaku menghapus Kemilau Cahaya Emas, aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Itu seperti menyuruhku membunuh Putri Cahaya.

Ah, aku memang masih perlu banyak belajar. Kau bisa kan, memberiku lebih banyak waktu? Percaya deh, aku lagi berusaha untuk mendewasakan tulisanku. Walau aku tidak tahu, apa aku sudah berubah atau hanya berjalan di tempat. Yang jelas, aku akan terus mencoba menghasilkan tulisan yang berkualitas. Ini untukmu dan untuk mereka, para pembaca yang belum pernah kutemui secara nyata.

Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang. Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam. Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.

Kuharap kau bisa mengerti, alasan mendasar kenapa aku mendirikan istana cahaya di setiap sekat blogsphere. Dengan ini, genderang perang yang lalu, kurasa telah padam. Aku akan menarik semua egoku dan melepaskan aura positif setiap saat.

Hey, aku punya satu pinta. Kuingin kau tetap membersamaiku di hari-hari depan nanti. Saling nasihat-menasihati dalam kebaikan. Beruntung sekali, aku dipertemukan denganmu, bidadariku yang sangat manis. Jadi bisakah kau tidak mengerutkan alis di hadapanku? Boleh cerewet tapi jangan cemberut. Ok?


Makassar, dalam pekatnya malam oleh gemuruh hujan badai.
Hanya untukmu, wanita mulia yang tidak mau disebut namanya.
Tertanggal 08 Mei 2013 Miladiyah - 27 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah.


Prakata Tesis

$
0
0

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah. Penulis memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, dan memohon ampunan kepadaNya. Penulis memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan diri dan kejelekan amal perbuatan penulis. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, tak seorang pun yang sanggup menyesatkannya, dan barangsiapa disesatkan olehNya, tidak seorang pun yang mampu memberikan hidayah kepadaNya. Penulis bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagiNya, dan penulis bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusanNya. Amma ba’du.
Alhamdulillah dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Desain Protokol MAC pada Jaringan Ad Hoc Menggunakan Antena Cerdas untuk Aplikasi Radar Pelacak atau Mac Protocol Design of Ad Hoc Network Using Smart Antenna for Tracking Radar Application.
Penulis menyusun Tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata-2 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Tesis ini berkat campur tangan dari berbagai pihak. Memang banyak di antaranya merupakan hasil pemikiran penulis sendiri tetapi banyak pula yang penulis pungut dari tulisan dan tuturan kata orang lain, baik untuk dikutip maupun sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut. Untuk itulah penulis ingin berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terkait.
            Bapak ketua program studi Teknik Elektro Pascasarjana Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang, MT. Terima kasih atas setiap motivasi, petuah dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Magister Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Ada masa-masa dimana penulis merasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa. Syukurlah ketika itu terjadi, kecerahan pikiran selalu bisa didapatkan dari Bapak Dr. Elyas Palantei, ST., M.Eng selaku Pembimbing I (ketua) dan Ibu Merna Baharuddin, ST., M.Tel.Eng., Ph.D selaku Pembimbing II (sekretaris). Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, arahan dan bimbingannya selama penyusunan dan penulisan Tesis ini.
Kepada segenap tim penguji yang siap sedia memicu adrenalin penulis. Sesuatu yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat, bukankah begitu? Karenanya terima kasih yang begitu luar biasa, penulis hanturkan kepada Bapak Dr. Ir. H. Andani Achmad, MT, Bapak Dr. Ir. Zulfajri B. Hasanuddin, M.Eng dan Bapak Dr.Eng. Wardi, ST., M.Eng. Terima kasih atas saran, kritikan dan koreksinya sebagai tim penguji dalam penyempurnaan penulisan Tesis ini.
Tentang waktu, senyum dan ilmu yang terbagi. Terima kasih banyak kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Tola, M.Eng, Bapak Dr. Adnan, ST. MT, Bapak Dr. Ir. H. Syafruddin Syarif, MT dan Ibu Ir. Zaenab Muslimin, MT yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan ilmu dan arahan kepada penulis. Tak lupa diringi dengan senyum dan nasihat yang membangun.
Terima kasih kepada yang tak pernah luput mengoreksi dan mengurusi segala administrasi proposal, seminar dan sidang, Ibu Syamsiahselaku sekretaris Pascasarjana Program Studi Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Bapak Suprihadi selaku Kepala Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan Ibu Rosmawati Yanto selaku sekretaris Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Cinta adalah energi yang tak terdefinisi. Penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua penulis yang terkasih, Ayahanda Drs. H. Muh. Zain Taba dan Ibunda Dr. drg. Hj. Barunawaty Yunus, M.Kes., Sp.RKG(K) atas setiap cinta yang terpancar dan doa restu yang teriring. Alhamdulillah, penulis bisa sampai ke titik ini berkat kasih sayang sepanjang masa dari kedua orang tua penulis.
Untuk dan hanya untuk kakak dr. Ekachaeryanti Zainbeserta suaminya dr. Indra Sukmana Putra dan adik-adik penulis tercinta, Muhammad Wahyudi Zain si gagah yang menjaga, Ulfa Febryanti Zain si biang ribut yang manis dan Muhammad Rahmat Zain si ganteng yang merajuk. Terima kasih atas canda tawa, ulah usil dan tepukan semangatnya di masa-masa penyusunan Tesis ini. Tanpa itu semua, hari-hari penulis akan begitu berat lagi menyusahkan.
Kepada teman-teman konsentrasi Teknik Telekomunikasi dan Informasi, kak Dina Desriany, ST, kak Mardhiyah Nas, ST, kak Andi Azizah, ST dan Bapak Rusli, ST. Begitu pula kepada teman-teman konsentrasi Teknik Energi Listrik dan Teknik Kontrol, Kendali dan Elektronika yang terhimpun dalam mahasiswa Pascasarjana Teknik Elektro angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi teman seperjuangan penulis dalam merintis gelar Master Teknik. Keep on fighting till the end! We are the champions!
Satu sama dengan sama. Itulah slogan yang membuat penulis tetap bersemangat kuliah dan mengenang kisah manis dalam lingkar mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2007 silam. Semasa mengurus Tesis ini penulis banyak mendapatkan nasihat perjuangan dan pantang menyerah dari Julianti Habibuddin, A. Asmi Pratiwi, Nadia Novira, Nirmalasari A. Rerang, Mirna Andriani dan teman-teman Pixel Zer07even tercinta lainnya. Terima kasih banyak.
Dalam periwayatan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.”Alhamdulillah penulis memiliki saudari-saudari yang selalu mengumandangkan kata semangat, memberikan nasihat dan melantunkan doa untuk kebahagiaan penulis. Kepada Ummu Miqdad, Dina Mariani, Berlianti, Susana Dewi, Rezky Batari Razak, Nurul Kumalasari, Andina Halim, Muhyina Nur, Khaerunnisa Said, Wulan Mayasari, Andi Cempana Sari, Astarina Tambung, Rezkiawaty, Isni Diana Hariyani, segenap akhwatifillah di Forum Ukhuwah Muslimah Makassar, Mukminat 5 dan Kurma 17. Syukran wa jazakillahu khair ukhtayya! Uhibbukifillah.
Kepada para kru dan agen media remaja islami, majalah inspirasi muslim muda Al Firdaus yang tak pernah lelah memberikan aura positif dan senyum ceria di setiap musyawarah bersama penulis. Sebutlah Maryam Ilda, Sukmawaty Rasyid, Aneka Putri Larekeng, Diena Rifa’ah, Kalsum A. Baso, Ita Fitriati, Tasriyani dan Irmawati. Alhamdulillah perjuangan akademik ini tidak menjadi kering kerontang karena ditemani perjuangan dakwah Islamiyah. Khususnya perjuangan di sisi dakwah lewat jurnalistik yang tidak kalah seru dan menantang. Allahu Akbar!
Teruntuk teman-teman yang berselancar di dunia kemilau cahaya emas, terima kasih atas setiap doa dan dukungannya. Beberapa patah kalimat dari Rosmiah, Ria Hidayah, Jiah Al Jafara, Hima Rain, Imajinasi Hari, Insan Robbani, Azura Zie, Wawan Setiawan, Muchlis Zain, Cahya Edi Santosa dan Helmy Hamid begitu membangkitkan asa untuk melangkah maju.
Terakhir, penulis hendak menyapa untuk setiap nama yang tidak tersebut, untuk setiap anonim yang tidak terdeteksi dan untuk setiap doa yang terpancar tanpa sepengetahuan penulis. Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang-orang yang turut bersuka cita dan riang gembira atas keberhasilan penulis menyelesaikan Tesis ini. Alhamdulillahi wa Tabaarakallahu Ta’ala.
Tentunya sebagai manusia biasa, penulis masih belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman dalam topik yang diangkat dalam Tesis ini, begitu pula dalam penulisan Tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan sangat gembira jika menerima berbagai masukan dari para pembaca, baik itu berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Silakan melayangkan tanggapan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Harapan penulis, semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para penuntut ilmu, baik dalam bangku perkuliahan maupun bidang penelitian, guna membina generasi muda penerus bangsa yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Akhirnya kepada Allah-lah penulis memohon agar usaha ini dijadikan sebagai amal shalih dan diberikan pahala olehNya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam beserta keluarganya, para Sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Akhir. Insya Allah. Aamiin.

Barakallahu fiik wa Yassarallahu Umuurakum.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 14 Mei 2013

NURMAYANTI ZAIN

Konspirasi Perang Terselubung

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aku menyapu bahuku dari air hujan yang merintik. Keningku mengernyit, berusaha mencari jawaban, mengapa istana cahaya bisa semendung ini. Bahkan sinarnya telah kalah oleh bulir-bulir air dari proses kondensasi uap di atmosfer. Ada apa gerangan?

Katanya, peradaban manusia es akan bangkit. Katanya, terjadi siklus anomali air berbias cahaya. Katanya, ratu matahari menangis. Beberapa desas-desus itulah yang menguak ke permukaan. Kau tahu, semua hanya bisikan palsu sampai adanya bukti yang menguatkan.

Air Hujan yang Merintik

"Kerajaan menggila! Putri cahaya akan dijadikan selir oleh raja matahari!" seorang pengawal istana mencoba membuka topik pembicaraan.

Beberapa tukang masak istana begitu berminat menyimak prahara yang dicap fenomenal itu. Para ajudan dan penasihat yang turut bergabung dalam lingkaran pun, mengangguk-angguk tak percaya.

"Ee, itukah alasan mengapa putri cahaya bisa begitu bersinar?"
"Maksudmu karena dia selalu didukung oleh pusat tata surya, begitu? Licik!"
"Betul, betul! Padahal orang lain harus berusaha keras untuk sebuah pengakuan."
"Huh, bahkan hanya dengan tersenyum, dia bisa menggenggam kerajaan."
"Lantas bagaimana nasib ratu matahari selanjutnya?"

Oalah, putri cahaya. Ternyata ini semua tentang dia, karena dia. Berapa kali pun didengar, kabar burung itu beneran bikin naik darah. Dan aku harus gigit jari saat tak bisa mengklarifikasi kebenarannya.

Telepon nggak dijawab, sms nggak dibalas, batang hidung nggak kelihatan. Kemana perginya si putri cahaya yang berhasil menggegerkan satu istana itu?

。:゚*【・-・?】*゚:。

"Apa kau benar-benar akan mendampinginya?! Apa kau seburuk itu, hah?! Untuk kasus ini, kau tuh bak parasit yang merusak tatanan istana!" bentakku keras pada putri cahaya yang kini bungkam, wajahnya pias. 

Emosiku memuncak. Tak terkontrol, aku kembali membentaknya, "Kau mikir nggak sih?! Jadi selirnya raja matahari? Huh, nggak banget! Dengkul bodoh!"

"Huwaaa...!!" jerit putri cahaya. Dia menangis, meledak-ledak. Lalu dia melemparkan kertas-kertas yang ada di atas mejanya. Beterbanganlah surat-surat pengakuan, petisi rakyat dan titah kerajaan yang ditandatangani oleh raja matahari.

Apa?!

Aku memungut dan meneliti lembar demi lembar, kertas yang dilemparkan putri cahaya di tengah raungan putus asanya. Dadaku bergemuruh. Pikiranku kacau seketika. Apa aku sudah termakan gosip sedemikian jauhnya?

"Aku berusaha keras ... sama ... seperti yang lain ... ketika hendak mendapatkan pengakuan dari pihak kerajaan," kata putri cahaya terbata-bata.

Aku terdiam, tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Dia menyeka air matanya, kemudian berbisik kesal, "...Tapi perasaan raja padaku mengacaukan segalanya! Kau tahu, dia bahkan berniat membuang ratu matahari! Itu ... itu ... argh!! Apa kau bisa bayangkan bagaimana perasaanku saat ini?"

Aku tetap membisu. Perasaanku campur aduk. Apa ini?! Aku seperti didongengkan kisah konspirasi perang terselubung. Kacau, ini benar-benar kacau! Kutatap putri cahaya lekat, sosoknya yang kini merapuh, membuatku semakin mengutuk kebusukan raja.

Dia terisak tak berdaya, "Rasanya mau menghilang saja. Aku tidak tahan lagi. Sungguh! Aku sudah bersiap untuk melarikan diri."

Tanpa sadar, aku langsung memeluknya. Wahai hati, dia tersesat lagi menyesakkan. Semoga ada kemilau cahaya, benang merah, ranting patah, remah roti, atau apapun itu, yang bisa memfokuskan perhatiannya, menjadi petunjuk jalan dan membuatnya keluar dari sini. 

Rasanya Mau Menghilang Saja

"Jangan lari," ucapku lembut. "Setidaknya untuk masa sekarang, kau tidak punya pilihan lain, selain bertahan ketika orang lain dipersulit dengan kemalasan dan kepayahan. Dan sudah takdirmu pula, kau harus bertempur dengan emosi dan sentimen."

Mendengar pernyataanku, putri cahaya hanya diam, tak merespon. Aku meraung padanya, "Lawan dia! Dia hanya raja, bukan Tuhan! Jangan mau didikte olehnya!"

Manik mata putri cahaya membesar. Aku mempererat pelukanku. Aku tidak menjamin dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan solusi yang kuberikan. Namun aku menjamin, dia tidak akan sendirian melewati ini semua.

"Ee, gimana kalau aku mendatangkan pangeran cahaya?" celetuk putri cahaya tiba-tiba. "Coba pikir, deh. Misal pangeran dan putri cahaya sudah bersatu, raja pasti nggak bakal mericuh lagi. Solusi cerdas, kan?"

Dahiku mengernyit. Detik berikutnya, kuketuk kepalanya tanpa ampun. Tokk! Serta merta dia meringis perih, "Aw... sakit, tahu!"

"Kau mikir yang nggak-nggak, sih! Emang pangeran cahaya dipungut di kolong jembatan, gitu? Atau dipetik dari kebun istana, gitu? Aish, keberadaannya saja tidak terdeteksi, mau mendatangkannya? Mimpi!"

Putri cahaya cemberut. Melihatnya seperti itu, aku langsung terbahak.

。:゚*【・-・?】*゚:。

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Terjemahan QS. Al Baqarah ayat 286).


Makassar, sesuatu yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat.
Tertanggal 18 Mei 2013 Miladiyah / 8 Rajab 1434 Hijriyah.

Ya, Aku Membacanya

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aku Baca Kok. Jangan Berhenti. Aku suka padamu.

Apakah kamu baik-baik saja?

Langit sedang terlihat agak mendung saat ini.
Maaf, aku sedang tak punya banyak cerita.
Ya bukan berarti tidak ada cerita sih.

Kamu baik-baik saja kan?

Tetapi jika aku bercerita hari-hariku kemarin, kamu hanya akan kecewa.
Terlalu banyak dosa di sana. Jadi, lupakan saja ya.

Aku harap kamu baik-baik saja.

Akhirnya waktu semakin memanjangkan jarak ya?
Aku pikir itu bisa tidak terjadi. Tapi aku lupa lagi, bumi itu berputar.
Aku lupa, kata selamanya ada karena tak bisa ada.

Kamu masih tersenyum seperti tadi, kan?

Saat ini, jingga mulai sedikit kelihatan di langit.
Kamu mungkin belum lihat. Langit jingga bercahaya.

Kamu sedang sibuk ya?

Kamu sadar tidak sih?
Kamu tidak pernah cerita tentang kamu padaku,
kecuali kamu di mana dan akan ke mana.
Atau karena hanya sebatas itu yang kutanyakan?
Jadi harus kutanyakan dulu ya? Baiklah kalau begitu.

Hey kamu yang selalu cantik, bagaimana harimu?

Kamu mungkin tidak tahu.
Tiap kali aku menulis ini dan hal-hal absurd lainnya.
Itu karena, agar kamu tahu, aku selalu peduli padamu, mengingatmu.
Bahkan ketika kamu lupa, mungkin.

Kamu baca ini tidak sih?

# Makassar, 19 Mei 2013 Miladiyah / 9 Rajab 1434 Hijriyah
Dari Aku Masih Keren yang menetap di daun-daun cinta yang berguguran.
Ditulis ketika mencoba mengais semangat menulis yang turun drastis.
Bahkan kosong. Benar-benar kosong. Pikiran pun kembali bermain-main
dengan satu kalimat, "Apa aku berhenti saja?"


Hello, Can You Hear Me?

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Selama mengikuti perkuliahan pada mata kuliah material elektroteknik, saya merasakan kesan yang sangat menyenangkan karena selain cara menjelaskan materinya bagus, saya tidak tertekan selama mengikuti perkuliahannya sehingga membuat suasana lebih rileks dan nyaman.
(D411 11 308)

Saya sangat senang dengan perkuliahan ini karena cara pemberian materi yang kreatif dan aktif, menambah keseruan pada saat kuliah.
(D411 11 294)

Penjelasannya sudah sangat bagus. Tapi masih banyak materi yang belum sempat dijelaskan karena keterbatasan waktu.
(D411 11 011)

Sangat bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah. Tidak sekadar menunaikan kewajiban. Tugas yang diberikan seimbang dengan materi yang dipaparkan. Tidak banyak tuntutan, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan tugas dengan ikhlas. Terus dipertahankan! Namun kalau boleh diulangi lagi pada akhir sesi perkuliahan paparan materinya. Supaya mahasiswa dapat mengingat konsep yang diberikan pada hari itu.
(D411 11 006)

Kesan saya, cara mengajarnya itu cukup santai dan tidak membuat mahasiswa tegang sehingga mudah dipahami materi yang diajarkan, meskipun belum semua materi bisa saya mengerti.
(D411 11 260)

Sebaiknya jangan terlalu lembek dengan mahasiswa yang diajar supaya mahasiswa tidak menganggap enteng mata kuliah ini.
(D411 11 314)

kesan pesan selama mengikuti perkuliahan

Sebelumnya saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih karena telah bersedia mengajar. Pun saya memohon maaf sebesar-besarnya atas segala perlakuan saya, baik di dalam maupun luar kelas. Kesannya, sangat berkesan tentunya. Cara mengajar dengan model bersahabat itu merupakan suatu modal besar untuk memberikan satu kata salut. Pesan saya, biasanya seorang penulis memiliki begitu banyak wawasan sebagai modal. Jadi jangan hanya terfokus pada materi kuliah yang dikupas tuntas. Mungkin jauh lebih baik, jika 15 menit terakhir dikhususkan untuk ilmu-ilmu lain yang bermanfaat.
(D411 11 275)

Banyak pengetahuan yang didapat dari metode pembelajaran presentasi perorangan karena secara tidak langsung kita harus mengerti terlebih dahulu materi yang akan kita bawakan.
(D411 11 266)

Cara mengajar sudah bagus karena ada tugas, kuis dan sebagainya. Tapi tolong tegas dalam membagi materi presentasi untuk setiap mahasiswa. Dan supaya semua mahasiswa bisa dapat jatah presentasi, waktu perkuliahannya harus lebih di-manage.
(D411  11 304)

Pesan saya, agar waktu pembelajaran kalau bisa diperpanjang berhubung belum semua materi dipresentasikan sehingga saya kurang begitu memahami materinya secara keseluruhan.
(D411 11 278)

Pertahankan cara mengajarnya serta kembangkan lagi sehingga mahasiswa tidak merasa bosan atau stress mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. Hanya saja masih kurang disiplin sehingga mahasiswa tidak terlalu peduli. Bahkan yang berani presentasi hanya tiga orang dari sekian banyak orang.
(D411 11 311)

Menarik karena berbeda dari mata kuliah lain. Cara penyampaian materinya juga mudah dipahami. Intinya, terlihat lebih berkesan dari cara mengajar dosen yang lain. Presentasi individu juga melatih para mahasiswa untuk memberanikan diri berbicara di depan umum. Cara berdiskusi yang digunakan juga melatih untuk mengeluarkan pendapat masing-masing.
(D411 11 111)

Menurut saya kondisi perkuliahannya kurang kondusif karena pembagian satu materi presentasi untuk satu orang. Sebaiknya satu materi presentasi untuk empat orang. Kondisi kelas juga kurang nyaman. Saran saya tempatnya dipindahkan.
(D411 11 256)

Mungkin untuk mata kuliah ini, saya tidak mendapatkan banyak kesan dikarenakan saya jarang masuk kuliah. Namun, dari pertemuan yang saya masuki, saya dapat melihat bahwa metode pengajaran pada mata kuliah ini berbeda dengan dosen lain. Yang ini sangat menyenangkan dan tidak kaku.
(D411 11 282)

Kesan saya, bahwa setiap minggu harus siaga dan memperhatikan presentasi dari teman karena akan masuk dalam soal kuis.
(D411 11 261)

Saya merasa rajin karena cara mengajarnya sangat menarik dan efektif. Tidak tegang, santai dan lucu. Hahaha! Apalagi pemberian nilainya yang sangat jujur.
(D411 11 901)

manajemen waktu

Saya merasa nyaman dengan perkuliahannya. Namun yang saya tidak suka apabila melebihi waktu yang telah ditentukan dalam proses belajar mengajarnya. Seharusnya tidak terdapat penyalahgunaan waktu perkuliahan. Mohon tidak mengambil waktu lain di luar perkuliahan yang telah ditentukan. Sisanya, saya senang mengikuti perkuliahan ini.
(D411 11 107)

Saya kurang paham mata kuliah ini. Setiap tahun saya programkan tapi tidak pernah lulus. Pesan saya, agar kiranya memerhatikan dan mengajarkan material elektroteknik yang bisa dimengerti oleh mahasiswa yang malas dan benci belajar. Maaf sebelumnya.
(D411 08 885)

Selama mengikuti perkuliahan material elektroteknik, saya merasa tidak tertarik dengan sistem dan metode yang berubah-ubah. Apalagi jadwal kuliah yang kesorean, mohon diubah.
(D411 11 317)

Semoga ke depannya waktu kuliah tidak terburu-buru. Lebih tegas dengan absen. Dan yang jarang masuk kuliah, paksa saja presentasi, supaya mereka mau belajar. Lebih diinovasi lagi!
(D411 11 307)

Kesan saya selama mengikuti mata kuliah ini sangat baik dan seru. Walaupun bahannya, jujur, sangat tidak saya sukai, yaitu yang berkaitan dengan kimia. Pesan saya, semoga bisa lebih baik mengatur jadwalnya karena ada yang tidak dapat giliran presentasi.
(D411 11 310)

Metode mengajarnya sangat bagus, kata-katanya mudah dimengerti dan dipahami. Mulai dari sini saya mengerti tentang kimia. Walaupun mungkin tidak terlalu banyak tapi setidaknya ada yang saya pahami setelah lulus dari SMK. Terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
(D411 11 252)


Makassar, edisi muhasabah dan tazkiyatun nafs.
Per tanggal 25 Mei 2013 Miladiyah / 15 Rajab 1434 Hijriyah
Dalam evaluasi diri terhadap metode pengajaran yang diterapkan.


Buku Antologi Nuansa Es Campur

$
0
0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Buku ini untukmu, para pecinta kisah yang tak lekang dimakan zaman.
Membaca buku ini seperti memakan es campur, rasa yang berirama di lidah bisa
membuat getaran hangat di hati. Tidak percaya? Buktikan di Nuansa Es Campur.

Buku Antologi Nuansa Es Campur (Ae Publishing)

--------------------------
Keterangan Buku:
--------------------------
Judul : Nuansa Es Campur
Pengarang : Hady Kristian, dkk
Penerbit : Ae Publishing
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : vii + 125 hlm
Harga : Rp 37.000,-

--------------------------
Kontributor:
--------------------------
Nurmayanti Zain, Hady Kristian, Dinine, Bondan Al-Bakasiy, Rere Z, Naelil, Sugiyanti, Narko Lean, Anwar Noaka, Arinda Shafa, Hannan Izzaturrofa, Nenny Makmun, Radindra Rahman, Ratna Eka Sari, Renna Vindhy Magdhalenna, Rezita Agnesia Siregar, Ria Hidayah, Veronica, Muhammad Dede Firman, Dhi Diera, Nira Kunea, Gemintang Halimatussa'idah, Ghufran Musta'an, Ken Hanggara, Nurul Indah Setya Ningrum, Cantika Diptra, Elsa Khairun Nissa, Risna Ningrum, Dini Nurhasanah, Vita Ayu Kusuma Dewi, Wahda Khadija Salsabiila, Nyi Penengah Dewanti, Ayu Listiyaningrum, Nurul Khikmah, Tomy M. Saragih, Qurrota A'yunizzahrooi.

--------------------------
Sinopsis:
--------------------------
Ada banyak sekali rahasia Tuhan yang tidak kita ketahui. Terkadang, yang kita anggap musibah dan membuat kita kesal adalah pertanda dari Tuhan untuk memberi kebaikan dalam hidup kita. Tuhan punya cara tersendiri untuk memperingatkan kita.

Kita juga pasti mempunyai rasa untuk berbagi kepada orang lain. Berbagi walau itu sebuah hal kecil, tapi sangat berarti bagi orang lain. Berbagilah dan bersyukurlah dengan apa yang telah kita punya, maka Tuhan akan menambah nikmat kita.

Cinta, rasa itu juga tak akan bisa lepas dari hati kita, siapapun punya rasa cinta. Jangan salahkan datangnya cinta, yang pasti, cinta bukanlah sesuatu yang mengharapkan imbal balik. Cinta mengajari memberi tanpa harus menerima

Gurulah yang telah mendidik dan membina kita menjadi seperti ini. Tanpa guru, kita bukanlah apa-apa. Apakah kita masih mengenang mereka? Atau malah telah melupakan mereka? Temukan ceritanya di surat cinta untuk guru.

Apa arti sahabat dalam hidup kita? Apakah sahabat kita layak untuk disebut sahabat, atau malah sebaliknya? Persahabatan, ya, kata ini juga tak akan lepas dalam kehidupan kita.

Buku “Nuansa Es Campur” ini adalah kumpulan karya para anggota Antologi Es Campur bersama para PJ (Penanggung Jawab). Memuat 5 tema yang berbeda dalam 1 buku dan pastinya lewat seleksi yang ketat pada tiap tema.

Membaca buku ini akan membawa kita menyelami kehidupan lebih dalam. Mengerti bahwa selalu ada rahasia Tuhan di balik apa yang menimpa kita, memahami arti berbagi, mengerti arti cinta yang sesungguhnya, mengingatkan kita pada jasa-jasa guru yang telah membimbing kita selama ini, serta memberi pencerahan tentang persahabatan.

FF BARENG PJ ECA

--------------------------
Cara Pemesanan:
--------------------------
1. SMS ke AE Publishing
Ketik : NUANSAECA # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : 082333535560
Nanti akan mendapatkan balasan SMS berisi No. Rek dan jumlah biaya yang ditransfer.

2. Email ke Penulis
Tulis : NUANSAECA # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : admin@nurmayantizain.com
Nanti akan mendapatkan balasan Email berisi No. Rek dan jumlah biaya yang ditransfer.

--------------------------
Bias Sang Penulis:
--------------------------
Alhamdulillahi Tabaarakallahu Ta'ala. Ini adalah buku antologiku yang ke enam. Mari berseru かんぱい!!Bravo (ღ˘⌣˘ღ) ♫・*:.。. .。.:*・ Kampai! Uhm, euforianya sudahan ya, berlebihan sih. Baru juga melahirkan karya seuprit, udah besar kepala. Mana buku keroyokan lagi. Genre antologi pula. Gregetnya kurang nendang, kan?

Ah, tiba-tiba perutku mules. Teringat sama garapan bukuku sendiri. Plus aku masih punya proyek buku penulis tamu yang digantung sama penerbit mayor. Yaaah~ bukan saatnya mengeluh sih. Cukup dinikmati dalam tiap helaian detiknya saja, bukankah begitu?

Back to the topic, aku menyumbangkan naskah bertema persahabatan dalam buku antologi Nuansa Es Campur ini. Sudah dikatakan di sinopsis kalau bukunya mengandung lima tema berbeda kan? Yuppi, di situ, bertengger karyaku yang berjudul Anak Buah Termanis.

Kisah yang kutulis itu semasa aku masih di bangku sekolah. Tepatnya es-de. Hiks, kisah diriku yang di-bully sama penguasa sekolah. Jadi buat kamu-kamu yang merasa aku selalu menjadi superstar, huek! itu tidak sepenuhnya benar, guys!

Pasalnya aku sampai dijadikan bulan-bulanan dan menyokong gelar anak buah termanis. Asyik kan? Hahaha, asyik gila! Alhamdulillah, untung sekarang aku sudah bisa bernapas lega dan menceritakannya dengan lugu.

Dan kau tahu, setelah kurenungkan, menjadi anak buah nggak jelek-jelek amat. Tanpa kusadari, di setiap duka dan lara itulah aku merasakan yang namanya persahabatan.

Mau tahu kisahku lebih detail? Baca buku ini! Caranya? Beli! Hahaha. Rasa-rasanya jadi penulis itu susah makmur ya. Maklum, sedikit-sedikit, teman-teman pasti minta digratisin. Waduh, alamat bokek!

.:: Salam Persahabatan ::.


Viewing all 71 articles
Browse latest View live